Latest Updates

Cerita selembar kain



Karena ia yang tak sembarang mata bisa memandangnya
Karena ia yang tak mudah diajak bergaul dengan pria
Karena ia yang menutupi auratnya dengan sempurna
Adalah wanita yang terhormat

Karena ia tau betapa berharganya dia
Karena ia tau betapa Islam memuliakan kedudukannya
Ianya tau betapa besarnya fitnah karena sebab ia
Maka ia tutupi dirinya

ia mengerti bahwasannya dirinya tengah hidup di zaman dimana tak banyak pria menundukkan pandangannya. Maka selembar kain menjadi sebuah keniscayaan

selembar kain yang mungkin bagi sebagian orang tak ada artinya, bahkan ada di antara mereka yang menghujat dan menghinanya, tapi bagi dirinya selembar kain itu adalah benteng pertahanannya
benteng ketakwaan yang melindungi hatinya dan hati para pria..
benteng yang ia bangun karena sifat malunya dan rasa cintanya pada Sang Pencipta
benteng yang ia dirikan karena mengharap pahala dan rasa takutnya pada Dzat Yang Maha Mulia

sebuah kaidah fiqhiyyah mengatakan “sesuatu yang tak bisa dilakukan secara sempurna maka jangan tinggalkan semuanya"

maka ia pun berpesan,
wahai saudariku, 
apabila dalam hatimu terbersit keinginan untuk menutupi wajahmu lakukanlah,
tak mengapa jika selembar kain tergantikan dengan slayer,
masker atau penutup yang semisal pakailah, 
meski baru sebatas di lorong2 gedung kuliah, pelataran kampus, pasar, ketika datang ke kajian atau berada dalam perjalanan

enyahkan bisikan2 yang mengatakan “masak kadang pake kadang enggak, gak konsisten, nanti saja kalau sudah benar2 mantep”
sungguh kita tak pernah tau kapan saudara kita meluncurkan pandangannya, 
kapan sepasang mata mendarat pada wajah ayu mu, 
kapan kecantikanmu melesat bak panah ke dada2 mereka

bantulah mereka, saudariku..
lakukanlah, mohonlah pertolongan pada Allah
fattaqullaha mastatho’tum
“bertakwalah pada Allah semampu kalian
sembari itu, senantiasa datangilah majelis ilmu, 
berkumpullah bersama saudarimu yang telah lebih dulu dalam ilmu dan amal
semoga dengannya, semakin yakin dirimu dalam setiap langkah kebaikan..

walladziina jaahadu fiinaa lanahdiyannahum subulanaa
“dan orang-orang yang bersungguh-sungguh untuk (mencari keridhoan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami”

Saudariku, Engkau bagaikan ratu, 
mutiara yang terjaga dan tersimpan, maka jagalah dirimu…

0 Response to "Cerita selembar kain"

Popular Posts

Popular Posts